Wednesday, February 24, 2016
2 Goa tersembunyi Dan surga Air terjun Tama'lulua, di Rumbia, Kab.Jeneponto
Kabupaten
jeneponto 3 jam dari kota makassar, Jeneponto yang dahulu dikenal
sebagai Kabupaten dengan kata tandus ini, kini telah merubah pandangan
dengan sebuah air terjun nan cantik. Kabupaten yang terkenal dengan kuda
dan persawaahan luas ini memiliki kawasan wisata baru yaitu air terjun
Tama'lulua.
Perjalanan
sy dan adik sy ida begitu terkesan bagi kami, bagaimana tidak, trip ini
kami hanya berdua saja,diawali dengan candaan saya mencari air terjun
yang saya tidak tahu lokasinya dimana akhirnya benar- benar
terseriuskan, jam 11 kami memulai perjalanan dari desa limbung
kabupaten gowa menaiki kuda besi berboncengan 2 bukan sebagai cabe2an
dan sayalah pengendali kuda besi itu atau bisa di sebut sayalah wanita
jagoan dari limbung pengendara sepeda motor lintas kabupaten. Hebatkan
haaha, Sampai di pertengahan kota Jeneponto kami memulai aksi kami
dengan berbekal bertanya disana dan disini, berpatokan goegle map, dan
sedikit alamat yaitu kecamatan Rumbia dan arah poros malakaji.
Kecamatan
Rumbia Berjarak sekitar 10kl dr kota Jeneponto, dari patung kuda belok
kiri memasuki daerah Kelara, Rumbia atau menuju Malakaji, sedikit
penanda di jalan menuju lokasi terdapat 3 lapangan besar, lokasi tepat
air terjun berada disamping lapangan ke 3. Penanda paling jelasnya ada
kok spanduk foto air terjun di pinggir jalan poros yang berdiri kokoh
menandakan pintu masuknya hehehe menuju akses kesinipun tidak sulit
karna dekat dari jalan poros Rumbia, (semua jalan sudah aspal).
Air terjun lumanyan sangat ramai jika hari libur, ini sangat terbukti saat sy datang di hari minggu.
Kami
sampai sekitar jam 1 siang, tidak menunggu lama saya terburu bergegas
meningalkan motor yang sudah terparkir rapi, sungguh sangat luar biasa
apresiasi oleh pemerintah dan masyarakat setempat disana, semua telah
dikelolah dengan baik, warga yang menyambut dengan sangat ramah,parkiran
yang diatur sedemian rupa agar rapi, tempat sampah yang terlihat di
segala sisi. Dan selaku bapak kepala desa yang benar-benar langsung
kelapangan berkoordinasi dengan warga untuk saling menjaga destinasi
wisata di Rumbia ini.Sempat saya berbincang dengan warga sekitar katanya
akses menuju air terjun ini akan di bangunkan anak tangga dan akan
dimulai pada bulan maret Sepertinya memang bukan obrolah biasa terbukti
di satu sisi bukit sudah terpasangi pagar besi...
Langkah besarku memulai berjalan menuju bukit bossolo secara saya belum tahu alur dan jalurnya yaah pokonya jalan sajalah.
Bukit
Bossolo berada di sebelah kiri dari air terjun, dari bukit bossolo kita
dapat melihat pemandangan air terjun dari jauh dan dari atas bukit
,jalur kesini landai namun lumayan panjang dan ada pula sedikit tanjakan. Puas berfoto dibukit Bossolo, sebelum sy beranjak, saya di
samperin oleh bapak Separuh baya, " ambil foto yang disana juga de' itu
bagus" sudah sy foto pak, jawabku.
Lama
bercerita dan bertanya saya melontarkan kata yang sepertinya menjadi
awal dari perjalan saya, "Sayang sekali y pak kita tdk bisa lebih turun
lagi dari bukit mengambil foto " bapaknya bilang aah bisa' jalannya
lewat sini, sini ikut bapak antar, yaitu bapak Agus Daeng Tinggi
namanya, beliau lah yang menawarkan saya untuk mengenal lebih banyak
lokasi surga ini.
Masih
berdampingan dengan bukit bossolo, terdapat batu besar bernama Batu
Sembayang, dikatakann batu sembayang karna menyerupai orang yang sedang
tahiyat. Tidak lepas dari itu di bawah Batu Sembayang terdapat 1 goa
yang belum terlalu terkenal. Goa sembayang atau Goa bossolo namanya,
untuk menemukanya perlu berjalan jauuuuh dengan
turunan yang panjang. Goa ini memiliki sejarah sebagai tempat berlindung oleh 7 keluarga,dari serangan di masa penjajahan 1945. baca ulang 7 keluarga bukan 7 orang, Berfungsi sekali goa ini heheheh...
turunan yang panjang. Goa ini memiliki sejarah sebagai tempat berlindung oleh 7 keluarga,dari serangan di masa penjajahan 1945. baca ulang 7 keluarga bukan 7 orang, Berfungsi sekali goa ini heheheh...
Sy
tdk sempat mendatangi Goa tersebut karena jalurnya sedang ditumbuhi
tanaman gatal, yang bapakya saja pikir-pikir kesana, tapi y tidak
masalah nantilah di lain waktu,Saya sempat bertanya, luas Goa itu kira2
berapa meter pak? Bapaknya jawab luasnya belum diukur tapi bisa masuk 70
orang. Weeew luas pak yaah.
Sebenarnya
dari Bukit Bossolo untuk menuju air terjun jalur yang diambil adalah
jalur yang sama saat ke Bossolo namun karna sy beruntung dan ditemani
oleh bapak daeng tinggi , saya membelah jalur melewati turunan dan
tanjakan.Melewati perkebunan jagung warga.
dan ternyata dibawah air terjun tama'lulua terdapat lagi air terjun lainya, Dari jalur ini kita bisa melihat jelas air terjun ke 2 tersebut yang mungkin inilah air terjun yang bernama Tama'lili itu, karna saya juga masi bingung kadang ada yang menamai ini air terjun Tama'lulua ada pula dengan air terjun Tama'lili.
Lama berjalan dengan tanjakan akhirnya kami sampai di air terjun Tama'lulua.
dan ternyata dibawah air terjun tama'lulua terdapat lagi air terjun lainya, Dari jalur ini kita bisa melihat jelas air terjun ke 2 tersebut yang mungkin inilah air terjun yang bernama Tama'lili itu, karna saya juga masi bingung kadang ada yang menamai ini air terjun Tama'lulua ada pula dengan air terjun Tama'lili.
Lama berjalan dengan tanjakan akhirnya kami sampai di air terjun Tama'lulua.
Yeeeeaaa
teriaku, melepas rasa lelah dan rasa lapar, begini kalau tanpa
persiapan dan perginya di instan2kan. Belum makan nanjak pula.. tapi
segarnya air terjun mengheningkan keringat yang keluar terganti rasa
segar yang luar biasa. Ditambah air mineral gelas yang dijajahkan oleh
warga membantu saya akhirnya merasakan tengorokanku lagi hahahhaa.. klo
mau kesini bawa air minum banyak-banyak. Atau belilah dari warung warga
sebelum turun ke air terjun (sekedar berbagi rezeki)
Saya
memilih untuk tidak lebih jauh kebawah di aliran air terjun. Karna
melihat adik saya yang belum perna mendaki atau menanjak dan ngos-ngosan
saya kasihan lemaknya nanti hilang hahhaha
Puas
berfoto di air terjun dengan jarak dekat, akhirnya kami memilih pulang
karna jam sudah menunjukkan sekitar jam 4, untuk pulang inilah kita
disuguhi dengan jalur tanjakan terjal, Disela2 jalur ,ada tanjakan yang
diberi nama tanjakan cinta, kata warga di beri nama tanjakan cinta.
Karna dijalur inilah setiap orang yang datang diuji kesetiaannya,
kekuatannya kesabarannya, serta tanggung jawabnya. Baik dengan pasangan
atau sahabat.. cerita awalnya ya begitu karna banyak orang yang keluar
dan tercerminka sifat aslinya jikalau sudah capek,letih dan lelah
menanjak intinya sih begitu, berhubung tanjakanya sangat ruaaar biasa
bagi orang awang yang belum perna trekking atau semacamnya.
Sedikit
saran bagi yang ingin berkujung sebaiknya mengunakan sandal gunung atau
sepatu gunung (plus untuk konsep ala-ala). Jangan mengunakan sendal
santai karna licin.
Kemudian
sampailah saya di parkiran, masih dengan celoteh pertanyaan saya
tentang air terjun Tama'lulua kini bukan bercerita dengan Daeng Tinggi
tapi dengan kakak ganteng yang ada diparkiran, bertanya dan bertanya
hingga akhirnya keluarlah di sela perbicangan kami 1 lagi surga
tersembunyi yang belum terlalu di familiar yaitu goa yang masih
tersembunyi , goa Tama'lulua yang berada dekat dengan air terjun, dan
katanya disana banyak terdapat monyet-monyet jika musim panen jagung
mereka akan bermunculan turun dari bukit.. disarankan oleh kakak
misterius yang tidak sy tanyakan namanya, katanya jangan datang dihari libur datanglah disaat hari biasa bukan hari minggu atau
datanglah nanti saat jagung sedang berbuah kan monyetnya doyan jagung,
untuk melihat monyet (eeeh tatapnya kesaya :( ). Nanti diantar kesana
tinggal datang ke sini kami warga disini siap mengantar. Senang sekali
dengan warga Rumbia ini bikin betah. Semua yang datang di anggap tamu
special..
Terima
kasih teruntuk Bapak Agus Daeng Tinggi yang benar-benar mengenalkan
surga di kecamatan rumbia. Sampai mengantar kami menerobos jalur
membelah lembah bossolo, bercerita banyak dengan surga yang ada di
kecamatan rumbia.
Dan
Syukur Alhamdulillah sampai dirumah dengan selamat walaupun awalnya
takut juga karna hanya ber2 dengan adik sy ida, dan kami sampai dirumah
setelah magrib.
Sunday, February 21, 2016
2 Goa tersembunyi Dan surga Air terjun Tama'lulua, di Rumbia, Kab.Jeneponto
Perjalanan sy dan adik sy ida begitu terkesan bagi kami, bagaimana tidak, trip ini kami hanya berdua saja,diawali dengan candaan saya mencari air terjun yang saya tidak tahu lokasinya dimana akhirnya benar- benar terseriuskan, jam 11 kami memulai perjalanan dari desa limbung kabupaten gowa menaiki kuda besi berboncengan 2 bukan sebagai cabe2an dan sayalah pengendali kuda besi itu atau bisa di sebut sayalah wanita jagoan dari limbung pengendara sepeda motor lintas kabupaten. Hebatkan haaha, Sampai di pertengahan kota Jeneponto kami memulai aksi kami dengan berbekal bertanya disana dan disini, berpatokan goegle map, dan sedikit alamat yaitu kecamatan Rumbia dan arah poros malakaji.
Kecamatan Rumbia Berjarak sekitar 10kl dr kota Jeneponto, dari patung kuda belok kiri memasuki daerah Kelara, Rumbia atau menuju Malakaji, sedikit penanda di jalan menuju lokasi terdapat 3 lapangan besar, lokasi tepat air terjun berada disamping lapangan ke 3. Penanda paling jelasnya ada kok spanduk foto air terjun di pinggir jalan poros yang berdiri kokoh menandakan pintu masuknya hehehe menuju akses kesinipun tidak sulit karna dekat dari jalan poros Rumbia, (semua jalan sudah aspal).
Air terjun lumanyan sangat ramai jika hari libur, ini sangat terbukti saat sy datang di hari minggu.
Kami sampai sekitar jam 1 siang, tidak menunggu lama saya terburu bergegas meningalkan motor yang sudah terparkir rapi, sungguh sangat luar biasa apresiasi oleh pemerintah dan masyarakat setempat disana, semua telah dikelolah dengan baik, warga yang menyambut dengan sangat ramah,parkiran yang diatur sedemian rupa agar rapi, tempat sampah yang terlihat di segala sisi. Dan selaku bapak kepala desa yang benar-benar langsung kelapangan berkoordinasi dengan warga untuk saling menjaga destinasi wisata di Rumbia ini.Sempat saya berbincang dengan warga sekitar katanya akses menuju air terjun ini akan di bangunkan anak tangga dan akan dimulai pada bulan maret Sepertinya memang bukan obrolah biasa terbukti di satu sisi bukit sudah terpasangi pagar besi...
Langkah besarku memulai berjalan menuju bukit bossolo secara saya belum tahu alur dan jalurnya yaah pokonya jalan sajalah.
Bukit Bossolo berada di sebelah kiri dari air terjun, dari bukit bossolo kita dapat melihat pemandangan air terjun dari jauh dan dari atas bukit ,jalur kesini landai namun lumayan panjang dan ada pula sedikit tanjakan. Puas berfoto dibukit Bossolo, sebelum sy beranjak, saya di samperin oleh bapak Separuh baya, " ambil foto yang disana juga de' itu bagus" sudah sy foto pak, jawabku.
Lama bercerita dan bertanya saya melontarkan kata yang sepertinya menjadi awal dari perjalan saya, "Sayang sekali y pak kita tdk bisa lebih turun lagi dari bukit mengambil foto " bapaknya bilang aah bisa' jalannya lewat sini, sini ikut bapak antar, yaitu bapak Agus Daeng Tinggi namanya, beliau lah yang menawarkan saya untuk mengenal lebih banyak lokasi surga ini.
Lama bercerita dan bertanya saya melontarkan kata yang sepertinya menjadi awal dari perjalan saya, "Sayang sekali y pak kita tdk bisa lebih turun lagi dari bukit mengambil foto " bapaknya bilang aah bisa' jalannya lewat sini, sini ikut bapak antar, yaitu bapak Agus Daeng Tinggi namanya, beliau lah yang menawarkan saya untuk mengenal lebih banyak lokasi surga ini.
Masih berdampingan dengan bukit bossolo, terdapat batu besar bernama Batu Sembayang, dikatakann batu sembayang karna menyerupai orang yang sedang tahiyat. Tidak lepas dari itu di bawah Batu Sembayang terdapat 1 goa yang belum terlalu terkenal. Goa sembayang atau Goa bossolo namanya, untuk menemukanya perlu berjalan jauuuuh dengan turunan yang panjang. Goa ini memiliki sejarah sebagai tempat berlindung oleh 7 keluarga,dari serangan di masa penjajahan 1945. baca ulang 7 keluarga bukan 7 orang, Berfungsi sekali goa ini heheheh...
Sy tdk sempat mendatangi Goa tersebut karena jalurnya sedang ditumbuhi tanaman gatal, yang bapakya saja pikir-pikir kesana, tapi y tidak masalah nantilah di lain waktu,Saya sempat bertanya, luas Goa itu kira2 berapa meter pak? Bapaknya jawab luasnya belum diukur tapi bisa masuk 70 orang. Weeew luas pak yaah.
Sebenarnya dari Bukit Bossolo untuk menuju air terjun jalur yang diambil adalah jalur yang sama saat ke Bossolo namun karna sy beruntung dan ditemani oleh bapak daeng tinggi , saya membelah jalur melewati turunan dan tanjakan.Melewati perkebunan jagung warga.
dan ternyata dibawah air terjun tama'lulua terdapat lagi air terjun lainya, Dari jalur ini kita bisa melihat jelas air terjun ke 2 tersebut yang mungkin inilah air terjun yang bernama Tama'lili itu, karna saya juga masi bingung kadang ada yang menamai ini air terjun Tama'lulua ada pula dengan air terjun Tama'lili.
Lama berjalan dengan tanjakan akhirnya kami sampai di air terjun Tama'lulua.
dan ternyata dibawah air terjun tama'lulua terdapat lagi air terjun lainya, Dari jalur ini kita bisa melihat jelas air terjun ke 2 tersebut yang mungkin inilah air terjun yang bernama Tama'lili itu, karna saya juga masi bingung kadang ada yang menamai ini air terjun Tama'lulua ada pula dengan air terjun Tama'lili.
Lama berjalan dengan tanjakan akhirnya kami sampai di air terjun Tama'lulua.
Yeeeeaaa teriaku, melepas rasa lelah dan rasa lapar, begini kalau tanpa persiapan dan perginya di instan2kan. Belum makan nanjak pula.. tapi segarnya air terjun mengheningkan keringat yang keluar terganti rasa segar yang luar biasa. Ditambah air mineral gelas yang dijajahkan oleh warga membantu saya akhirnya merasakan tengorokanku lagi hahahhaa.. klo mau kesini bawa air minum banyak-banyak. Atau belilah dari warung warga sebelum turun ke air terjun (sekedar berbagi rezeki)
Saya memilih untuk tidak lebih jauh kebawah di aliran air terjun. Karna melihat adik saya yang belum perna mendaki atau menanjak dan ngos-ngosan saya kasihan lemaknya nanti hilang hahhaha
Puas berfoto di air terjun dengan jarak dekat, akhirnya kami memilih pulang karna jam sudah menunjukkan sekitar jam 4, untuk pulang inilah kita disuguhi dengan jalur tanjakan terjal, Disela2 jalur ,ada tanjakan yang diberi nama tanjakan cinta, kata warga di beri nama tanjakan cinta. Karna dijalur inilah setiap orang yang datang diuji kesetiaannya, kekuatannya kesabarannya, serta tanggung jawabnya. Baik dengan pasangan atau sahabat.. cerita awalnya ya begitu karna banyak orang yang keluar dan tercerminka sifat aslinya jikalau sudah capek,letih dan lelah menanjak intinya sih begitu, berhubung tanjakanya sangat ruaaar biasa bagi orang awang yang belum perna trekking atau semacamnya.
Sedikit saran bagi yang ingin berkujung sebaiknya mengunakan sandal gunung atau sepatu gunung (plus untuk konsep ala-ala). Jangan mengunakan sendal santai karna licin.
Kemudian sampailah saya di parkiran, masih dengan celoteh pertanyaan saya tentang air terjun Tama'lulua kini bukan bercerita dengan Daeng Tinggi tapi dengan kakak ganteng yang ada diparkiran, bertanya dan bertanya hingga akhirnya keluarlah di sela perbicangan kami 1 lagi surga tersembunyi yang belum terlalu di familiar yaitu goa yang masih tersembunyi , goa Tama'lulua yang berada dekat dengan air terjun, dan katanya disana banyak terdapat monyet-monyet jika musim panen jagung mereka akan bermunculan turun dari bukit.. disarankan oleh kakak misterius yang tidak sy tanyakan namanya gjin. Efjika ingin k gjin.embali lagi datan,jglah disaat hari biasa bukan hari minggu atau datanglah nanti saat jagung sedang berbuah kan monyetnya doyan jagung, untuk melihat monyet (eeeh tatapnya kesaya :( ). Nanti diantar kesana tinggal datang ke sini kami warga disini siap mengantar. Senang sekali dengan warga Rumbia ini bikin betah. Semua yang datang di anggap tamu special..
Terima kasih teruntuk Bapak Agus Daeng Tinggi yang benar-benar mengenalkan surga di kecamatan rumbia. Sampai mengantar kami menerobos jalur membelah lembah bossolo, bercerita banyak dengan surga yang ada di kecamatan rumbia.
Dan Syukur Alhamdulillah sampai dirumah dengan selamat walaupun awalnya takut juga karna hanya ber2 dengan adik sy ida, dan kami sampai dirumah setelah magrib.
Friday, February 19, 2016
Ritual dan Hal mistis pendakian gunung bawakaraeng
Gunung yang memiliki kisah mistis ini kerap menciutkan mental para pendaki untuk melanjutkan perjalannya, seperti yang dikatakan teman kami kk Akbar, mereka harus batal mencapai puncak karna salah satu temanya menjumpai hal-hal mistis seperti melihat raksasa di tengah hutan jalur pendakian, tidak diragukan bagi sebagian besar pendaki sangat percaya dengan hal mistis yang kuat di pegunungan ini.
Sekitar ±jam 6 sore, tgl 7 februari 2016 kami sudah mencapai puncak tertinggi di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan 2830 Mdpl dan triangulasi sekitar jam 11 siang tgl 8 februari 2016
G. Bawakaraeng salah satu gunung yang sangat di kagumi keindahannya dengan proses luar biasa menggapai puncaknya, Gunung bawakaraeng dalam bahasa Makassar berartikan "Mulut Tuhan atau Raja" terletak di kecamatan tinggimoncong kabupaten gowa.
Gunung yang mempunyai jalur panjang dengan 10 pos serta tanjakan yang dapat menguji tangguhnya lutut kami. Terletak di desa lembanna sebagai titik awal perjalanan menujunya. Dari pos 1 sampai pos 4 kita akan melewati pepohonan pinus dan jalur yang menanjak dengan sedikit jalan yang landai,serta aliran sungai-sungai kecil di jalur pendakian berhias pepohonan dan hutan lebat.
Dari jalur pos 1 sampai pos 4 ada terselip satu hal mistis yang sudah menjadi santapan kisah bagi para pendaki yaitu bunuh dirinya seorang wanita pendaki di pohon besar di pos 3. Dan inilah alasannya kami tidak terlalu berleha-leha standar 2 duduk manis di pos 3 , "jalan yuuk " kata itu beberapa kali terdengar dari mulut kk Tasya yang hapal betul dengan hal mistis ini, sedang sy asyik mengganti baterai headlamp tanpa peduli kode keras dari kk Tasya karna memang tidak tau adanya hal mistis tersebut hahaaha, besar rasa syukur saya sebelum mendaki G.bawakaraeng, saya tidak menyempatkan mencari tahu tentang detail gunung bawakareng tapi hanya mencari tahu tentang jalur-jalur dan gambaran setiap posnya, memaklumi ini adalah pendakian pertama saya di G.Bawakareng, bahkan Selama berada di pos 3 tak terlintas di pikiran sy tentang kisah mistis itu, di pos 3 sy hanya menikmati pemandangan malam mengagumkan dengan pohon-pohon yang memiliki warnah putih terang pada sebagian batangya.
lepas dari kisah mistis pos 3, kami sampai di pos 5 Sekitar jam 11, pos 5 seperti lapangan luas ,pos ini beratap langit dengan tumbuhan rumput lebat ,pos yang cukup luas untuk dijadika tempat camp cadangan bagi pendaki yang terlalu larut atau sudah keletihan menuju pos 10.
dari pos 6 saya mulai merasakan perjuangan dan pendakian yang benar-benar mendaki,menanjak terjal serta perjalanan yang ditemani dengan hujan dan jalur yang becek, dipos ini kami melewati bekas kebakaran 2015 yang lalu.
Walau mendapat beberapa jalan yang landai tapi tak cukup semenit berjalan, kaki akan menapaki tanjakan terjal lagi dan lagi, di pos 6 menuju pos 7ditumbuhi pepohonan berbalut lumut tebal atau hutan lumut yang sangat indah sampai waktu tidak terasa mencapai pos selanjutnya, walau indah tapi tetap pos 6 akan meningalkan rasa berat pada lutut,betis, dan paha.
Walau mendapat beberapa jalan yang landai tapi tak cukup semenit berjalan, kaki akan menapaki tanjakan terjal lagi dan lagi, di pos 6 menuju pos 7ditumbuhi pepohonan berbalut lumut tebal atau hutan lumut yang sangat indah sampai waktu tidak terasa mencapai pos selanjutnya, walau indah tapi tetap pos 6 akan meningalkan rasa berat pada lutut,betis, dan paha.
Di pos 7 bisa saya katakan adalah tempat terindah diantara pos-pos lainya, dimana kamu bisa melihat keindahan gunung dengan pemandangan terbuka beratap langit tanpa pepohonan dr atas tebing-tebing batu, di pos ini seperti memberi energi positif dan semangat lebih untuk mencapai puncak.
Pos 8,9 dan puncak
Perjalanan jalur 8 akan sangat memanjakanmu dengan turunan dan jalur landai, ditengah pos 8 ini pula terdapat aliran air dengan bebatuan besar yang membelah jalur, diantara pos-pos lainya pos 8lah yang sangat jauh dan kadang memberimu rasa dilema dengan extra Full tanjakan menuju pos 9,
Lepas dari jalur air yang membelah, sy bisa menandakan bahwa disinilah mental, keyakinan mendaki dan energi pendakian yang benar -benar terasa penuh perjuangan dan ngos -ngosan dari pos 8 dan 9 sampai puncak jalur akan membuatmu tahu akan rasanya berjuang menanjak dan menajak.
Pos 9 dan puncak,
Kami sampai jam ±6 di pos 10, dengan kata lain kami hanya bisa menikmati sunset dari jalur pos 9 menuju puncak, intinya sih kami tdk mendapatkan sunset di puncak.
Malam semakin larut, tenda disegerakan terbangun, berhubung dingin mulai mengerogoti badan, benar saja salah satu teman kk tasya kedinginan, dan harus benar-benar dihangatkan agar terhindar dari hypotermia, semakin malam semakin ber-rasalah keseruan pendakian kami, ikan kering asam dan sayur pete ala kk Jiet menutup malam panjang kami.
Jam 11siang kami triangulasi di puncak G.Bawakareng, namun 1 teman memilih untuk tdk ikut kk Jiet lebih memilih menjaga barang sedang kami naik di puncak triangulasi, bukan tanpa alasan kk Jiet ternyata sudah lebih dulu triangulasi pagi-pagi hari dan membawa turun kisah mistisnya sendiri dari puncak.
Jam 12 siang kami melanjutkan tujuan kami yaitu pulang kerumah dengan selamat, perjalanan pulang pos 8lah yang mejadi jalur perjalanan ngos-ngosan kami,lepas pos 8 hanya ada turunan, perjalanan pulang kami juga masi di temani oleh hujan yang lebat mengharuskan kami berteduh sejenak di tenda pendaki lain di pos 5, tapi lama kelamaan berteduh sepertinya membuat kami kenikmatan beristirahat sampai akhirnya dingin mengerogoti badan, beberapa diantara kami sampai merasakan tangan membeku, melihat kodisinya kami memaksakan diri untuk bergerak dan melanjutkan perjalanan dalam keadaan hujan serta jalur yang becek.
Lepas dari semua cerita perjalanan ini ada 1 ritual bagiku yang spertinya wajib saya lakukan, di pos 2 jalur pendakian yang sepertinya tanjakan jalananya tidak main- main bagi saya karena di pos inilah mental saya diuji dengan berat beban yang sy bawa, dengan senang hati SB harus berpindah ke carrier kk Wilson dan matras ke sela-sela carrier kk Bones. Wajib ritualku sebaiknya dilain waktu untuk mendaki, SB sebaikya dioper sajalah.
sampai akhirnya kami kembali di lembanna sekitar jam berapaan sy lupa hehehe yang sy ingat hanya saat diperjalanan pulang, sy singgah di pasar malino membeli tenteng ( makanan khas dari malino ) dan dapat gratisan beberapa pcsdari mbak-mbak penjualnya.
Lepas dari semua cerita perjalanan ini ada 1 ritual bagiku yang spertinya wajib saya lakukan, di pos 2 jalur pendakian yang sepertinya tanjakan jalananya tidak main- main bagi saya karena di pos inilah mental saya diuji dengan berat beban yang sy bawa, dengan senang hati SB harus berpindah ke carrier kk Wilson dan matras ke sela-sela carrier kk Bones. Wajib ritualku sebaiknya dilain waktu untuk mendaki, SB sebaikya dioper sajalah.
sampai akhirnya kami kembali di lembanna sekitar jam berapaan sy lupa hehehe yang sy ingat hanya saat diperjalanan pulang, sy singgah di pasar malino membeli tenteng ( makanan khas dari malino ) dan dapat gratisan beberapa pcsdari mbak-mbak penjualnya.
keseruan pendakian kali ini tidak akan hilang begitu saja, cerita yang terselip diantara perjalan ini mungkin susah untuk kita lupa, dari cerita tentang 'Rasa apa yang ada?, pada sosis jagung walau pada saat pendakian dengan rasa lapar tetap tidak diminati, tapi saat di olah jadi bakwan sosis malah laris manis habis tak tersisa' Dan tentang 'Aroma masakan kornet goreng tepung di pagi hari dari tenda kami yang tercium sejauh beberapa meter" dan cerita dimana sebagian dari kami terpaksa membuka sebungkus mie instan sebagai penganjal perut padahal pos terakhir tersisa 10 meter lagi , tentang Tawa kita yang menemani sepanjang perjalanan saat hujan yaitu warna mantel, 'Warna hijau sebagai penjual ikan, warna mantel biru sebagai pejual sayur dan mantel warna kuning yang siap disiraaam (eek)'. hahahahah. Dan saya penasaran tentang mereka sang lelaki -lelaki tangguh yang bisa menembus batas jalur dari pos ke pos tanpa rehat meminum kopi!?, cerita tentang puding dan vla cair berwarna putih pekat buatan kk tasya sebagai penganjal perut perjalanan ke pos 9 sebagai penganti air minum. Serta mitos boker or eek di puncak yang membuatmu kembali lagi ke G.Bawakareng. Dan pertanyaan ("Aroma ikan keringta tadi malam itu? nitip salam dong kakak untuk yang goreng ikanya") yang dilontarkan dari kakak cowok pendaki lain, padahal pengoreng ikan keringnya adalah kk Widwar Hahaha ini sy sendiri si yang alami.dan Rasa penasaran sy tentang dipos mana batu kotak yang dipenuhi batang rokok, sy lihat tapi tidak tahu berada dipos berapa?.
Terimah kasih kalian yang ada diperjalanan ini , kalianlah yang terbaik ulululululuu,
kk Rijal, kk Gilang, kk Bones, kk Jiet, kk Widwar, kk Wilson, kk Muttar, kk Gi, kk Tasya dan aku, diperjalanan ini kk Rijal lah yang kami andalkan mengingat jalur.
Subscribe to:
Posts (Atom)