perjuangan secui sunset dipuncakmu, G bawakaraeng.

Digunung sandaran paling nikmat adalah batangan pohon, tempat ternikmat singgah dan mengeluhkan letih adalah bebatuan, tapi jangan percaya tumpuan pada batu dan akar mereka bisa melukaimu, bahkan tempat tumpuan terbaik tanah dapat melukaimu. Iya kalau bertumpuh pada tanah yang licin, Yaah mendaki adalah keyakinan optimis dan persiapan serta ramsum cemilan yang banyak sebagai penunda lapar beeeh dan jangan lupa air putih

Oke piks,  kali trip mencapai puncak bawakaraeng kedua ini sy akui seruuuu'

Anehnya  sepanjang jalan dr jalan hertasning sampai kota malino tak ada satupun pendaki lain yang kami jumpai, padahal ini bertepatan dengan jambore ramma yang ditargetkan mungkin ratusan pendaki sedang berkumpul ria. Dan sangat mungkin banyak pula pendaki yang menuju puncak

Sekitar jam stengah 10 kami tiba dilembanna, mengisi  perut. Dengan cemilan serta melakukan kewajiban sebagai orang muslim.

kami memulai pendakian jam 10an malam, diiringi beberapa sela istirahat meluruskan lutut, dan beberapa kali suara k ali terdengar dari posisi paling depan "kdaaar aman??" dan beberapa kali langkah kaki terhenti karna arif  bertukar cariel dengan nugra, memasuki pos 3 arif sempat bernyayi linser wangi yang akhirnya bulu kudukku merinding. sepertinya arif belum terlalu tahu kisa noni yang khas ciri pos 3. Kemudian beristirahat lagi dipintu masuk pos 3 beberapa diantara kami mengoleskan balsem di pinggiran mata , awal pendakian saya mencapai puncak bawakareng sama sekali tidak tahu akan hal tentang kisah pos tiga ini jad cuek aja pas lewat pos 3, tapi trip yang ke dua ini sy betaruh dengan pikiran saya untuk tidak berfikr macam macam dan berucap aneh2, sampai berjalanpun saya mengontrol pandangan saya untuk tetap menunduk saja tanpa menoleh. Memulai perjalanan melewati pos 3 ali sempat mengingatkan agar jangan aneh2 selama di pos 3, jangan berkata yang macam-macam di sambung saja plis jangan ada lingser wangi . Melewati semua pos aman tanpa gangguan  dari pos 1 sampai pos 5 dan tiba sekitar jam 1 di pos camp. Tak ada satupun pendaki puncak yang kami temui di jalur pendakian Sampai di pos 5 .Yuhuuuu piuuuuu tak ada jawaban dr pendaki lain sampai kami berpikir benar-benar pendaki   pertama yang datang di pos 5 Melangkah lagi mencari tempat camp. Diluar dugaan banyak ternyata yang sudah camp dan tampaknya semua sudah terlelap. Tenda telah siap, beberpa diantara kami terlelap dengan posisi masing2 kecuali ali ,nugra dan adi yang sibuk menyiapkan makanan. Dengan nasi yang campur dengan kopi ini kerjaan nugra atau adi kah saya agak lupa. Karna memang biang keroknya adalah mereka berdua," ini coklat rice kah, nasi coklat, ooh ini nasi rasa kopi kah," atau nasi kuning? Dengan pertanyaan penasaranku. Bau tempe gorenganya plus mie rebus campur kol yang ajeeeb mantap ala chef ali mengakhiri malam kami di pis 5

Pagi mengusik dengan keriukan suara-suara teman2 pendaki lain. Kami terbangun dan menyiapkan makanan dan  serta bersih bersih badan  dengan air terjun mini lebih tepatnya sungai kecil, sugai ini pun sebagai tempat mengambil perbekalan air minum untuk melanjutkan perjalanan berikutnya 

Dan kami kembali melangkah menuju pos 10/puncak dr jam 11san dan sampai jam 6, agak lambat di jalur pendakian  Dewi tidak merasa baik di lutut kirinya yang mengharuskanya berjalan perlahan . untunglah dia punya penjaga setia, k arif namanya,iyalah dijaga, disinilah kesetian seorang pacar diuji tawwa.

Serta septi yang merasakan letih pula pada kakinya, dan anehnya cewe satu ini kalah diturunan tapi asli jago kalau tanjakan. Cewe bulukkumba yang baku adu bahasa tidak nyambung dengan cewe gowa.. 

Serta langkah kaki sy pula yang agak melambat yaah dikarnakan bawa kariel, sedikit membangga diri, padahal  isi cariel hanya baju ganti dan ramsum serta panci diatasnya agar terlihat penuhlah ,lumayan bergaya cewe bawa cariel 60L, padahal klo ditimbang2 isinya sekitar ±30L sahaja.

Dan perjalanan kali ini tak hambar karna adanya nugra dan adi yang menjadikan semua terasa riuuh dengan bulian dan cacian mereka berdua. Gonggolo memang juga Dan merekalah yang memberikan sy nama baru, " kakdar"

Nah ini yang penting leadernya kk ali kuliah di uin,jago tawwa leadernya. Tahan tidak makan nasi dr pos 5 ke 10, tahan buka baju hujan2nan urus plesit yang merembes kemana2 dikarnakan hujan. Aslinya jago begadang padahal bukan songkolo bagadan. Pecinta musik rock asli auuuwwoooowak woook waak wowwoe lirik tdk jelas ditelinga hahahha

Dan terima kasih kakak yang selalu melindungi saya, loha kk andi bones, yang menjadikan optimis sy selalu terwujud yang selalu ada tapi saya yang tidak perna selalu ada.

Di  pertengahan pos 8 kami sempat berisitirahat dan mengambil perbekalan air minum kemudian melanjutkan perjalan yang mulai menguras tenaga kami, beberapaa kali kami harus beristirahat bermanja-manja ria dengan batu dan batangan pohon. K ippang berjalan lebih dulu, setiba kami di pos 9 dia sudah siap dengan kompor didepanya yang tinggal menunggu mie instan yang ada di carielku. Tak berlama-lama k ali nugra dan adi sudah lebih dahulu berjalan menuju pos 10 dan mendirikan tenda, disusul kami.

Kami sampai di pos puncak dengan sunsite se cuil, disusul mengatur plesit sebaik mungkin, berselang berapa lama kami menyiapkan makan malam beriringan hujan deras yang mengharuskan k ali keluar dr tenda hujan-hujan malam-malam tidak pakai baju mengatur plesit, diikuti adi membuka baju pula dan sok sok keluar tenda hahahhaha tidak cukup semenit dia masuk dengan cengengesan menggili, kemudian disusul nugra yang juga ingin uji nyali sepertinya, kalah kamu nugra  tidak cukup 5 detik dia kembali ketenda dengan muka pucat dan jongkong berpeluk lutut hehehhe.. selang beberapa menit lamanya hujan redah dan kami makan kemudian tertidur.

Ruuuar biasa di pos 10 karna dingin mebangunkan kami pada jam 1 yang akhirnya begadang menanti sunrise, bersela kopi dan bakwan kol chep ala2 septi, fix begadang menunggu sunrise tapi tdk dapat sunrise.. kita kalah di jam 5aan semua tertidur dan bangun sekitar jam 8nan.

Jam 8nan kami menuju puncak triangulasi berfoto2 ria menunggu awan untuk berkumpul menampakkan keindahanya, tapi apa boleh buat target sudah jd target kita harus kembali, komitmen kita jam 10 sudah harus kembali ketenda dan membereskan semua perlengkapan dan memulai perjaalanan pulang. Dan yaah bawakaraeng tunggu aku kembali.

Jam 11 kami makan siang dan bergegas melanjutkan perjalanan pulang kami, naah ini pendaki2 lain mulai datang dan meramaikan gunung sampai terjebak macet lancar dibeberapa pos. Berbanding  terbalik dengan kami yang semalam kesepian dijalur pendakian.

Dari jalur pos 10 penurunan sampai pos 6 suara kamilah yang paling has diantara pendaki2 lain, iya suara paling riuuuh rusuh dengan celoteh musik rooock tidak jelaaas, beeeeeeeb yuhuuuuu. Awoowkrk woooekrk aaaragrkvch aaaaiks hahahha sampai saya dengan ikhlas  serak ditenggorokan . Entah kenapa berteriak digunung  mampu mengilangkan rasa letih bagi saya sahaja sih.!!

Ditutup perjalanan dengan hujan deras, sampai sy dan k ipang di pos 4 k ali memberi saran baiknya kami jalan terlebi dahulu menuju pos 1 dan lansung pulang sahaja dikarnakan yang lain masih tertinggal jauh dibelakan dan malam mulai menampakkan gelapnya

Hinggah sy dan k ipang berjalan berdua saja dr pos 4 menuju pos1 bersama cerita-cerita yang sepertinya hanya sy dan k ipang yang tahu, sebenarnya beberapa suara sy terdengar dr celohtehku hanya alibi menyembunyikan rasa gelisa saya melewati pos 3. Sampai kami bertemu beberapa pendaki yang berteduh dan ada 2atau 3 pendaki yang membuat sy sport jantung,. Kami berjalan berdua sahaja dipertengan pos 2 dipenuhi ilalang tumbuhan lebat, ini rumput kok goyang2 dalam hati saya, penasaran iyya sampai akhirnya sy berani melirik eeh si kakak bertedunya bikin ta'bangka,. Duluan kak. Ka ipang malah bingun sy biacara dengan siapa hahahha

Sampai memasuku pos 1 terakhir kami malah bertemu angga dan temanya, "jago sekali kau jalan angga" iya kak minta jalan sm k ali duluan soalnya nda bawa senter, yang akhirnya kami masing2 berpisah di rumah tata tempat parkir kami.

Salam aawokwooak aaaikh hahahhaa..